Rabu, 03 November 2010

keajaiban cinta

Satu "kata" yang paling indah untuk didengar, dirindukan, dan tidak
 akan pernah terpuaskan adalah "CINTA." Siapapun juga. Tanpa memandang
 usia, dan latar belakang. Kita semua "membutuhkan" cinta. Dan menempatkan
 cinta sebagai "salah satu" kebutuhan. Suatu kebutuhan yang "layak" untuk
 dipenuhi. Seperti halnya kita dilahirkan atas nama cinta. Dan setiap
 individu berhak atas cinta. Hak untuk mencintai dan dicintai. Seperti
 halnya "hak" untuk memilih dan memutuskan. 
 
"Jika cinta tidak berhasil bertemu dibawah, maka dia akan memanjat"
 
Beberapa bulan yang lalu, muncul hasil penelitian dari Italia. Hasil
 penelitian yang menarik, karena bisa mengukur "kadar cinta"
 seseorang.Insan yang sedang jatuh cinta, ternyata tidak hanya berupa pengalaman
 psikis yang bisa berpengaruh terhadap fisik seseorang, seperti medische
 encyclopedie menulis,
 
"Cinta, adalah bentuk aktifitas dari  otak yang bersifat menyeluruh dan
 kompleks"                     
 

 
Dan satu "kata" yang paling penuh misteri, namun kehadirannya selalu
 dinantikan dengan perasaan yang berdebar- debar, adalah "JODOH." Karena
 setiap orang berhak untuk mendapatkan cinta, dan memiliki jodoh, seperti
 yang dimpikan dan diharapkan. Namun siapa yang bisa menentukan CINTA
 dan JODOH? Ah, DUA KATA yang amat dibutuhkan, namun tidak gampang
 dipecahkan. Saya lebih suka mengungkapkan,
 
"Cinta adalah anugrah, dan jodoh adalah keputusan Ilahi."
 
Karena kalau saya mencermati "dua kata" tersebut, memang demikian
 adanya.Keduanya adalah "anugrah dan keputusan Ilahi" yang tidak bisa kita
 ramalkan kehadirannya. Apalagi yang namanya JODOH. Nobody knows. Selalu
 sukar ditebak. Sepertinya mudah didapat, namun tidak demikian faktanya.
 Tak berlebihan jika saya menyebutnya, sebagai  TRILOGI MISTERI HIDUP.
 Yaitu JODOH, REJEKI, dan HIDUP MATI. Ketikanya bukan keputusan manusia,
 namun keputusan Ilahi. Manusia hanya dapat merencanakan dan
 mengusahakan. Namun pada akhirnya, akan kembali kepada sang pembuat
 keputusan.Yaitu sang Ilahi.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar